Namaku Dieka Rohmahwati, akrab disapa Dieka . 19 tahun yang lalu, saya lahir tepatnya di Mojokerto pada tanggal 08 Agustus. Saya sekarang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang ada pada jurusan Akuntansi. Hobi saya hanya menulis dan tidur, karenanya saya mudah lelah. Cita-cita saya hanyalah menjadi seorang wanita yang bisa membahagiakan kedua orang tua saya dan ingin menggantikan orang tua saya untuk membiayai adik adik saya. Cukup sekian mengenai saya, terima kasiiiiiih
Hai Reader !!
enjoy reading my writings
Selasa, 23 September 2014
Tips dan Trik Unik Mengenai PATI
Mengenai ini, saya akan menceritakan pengalaman saya selama 3 hari ini mengikuti PATI. Dalam 3 hari ini, kondisi tubuh saya memang kurang fit. Tapi ya syukurlah asal kita memang tetap niat untuk berkuliah dengan baik apapun kegiatannya. menjadi yang terbaik harus dimulai dari semangat dan kebaikan saja .
Walaupun saya dalam keadaan tidak fit, saya menjalani dan mengikuti PATI setiap harinya juga mendapat pengalaman. Instrukturnya baik dan banyak menambah pengetahuan saya tentang ilmu ini. Saya bisa membagi hasil dari PATI ini kepada adik adik saya. Dari PATI saya juga mendapat tugas. Memang banyak tugasnya , tapi nih trik dari saya ya supaya yang lain bisa ngerjain tugas bener-bener selesai.
1) Usahakan jika ada waktu luang langsung kerjakan saja, malas bukan salah satu alasan yang kuat. Menurut saya alasan yang kuat yaitu karena sinyal kurang mendukung.
2) Untuik mengerjakan Evaluasi yang diberikan instruktur, usahakan setelah waktu subuh, karena pada jam itu, server sangat cepat sekali. Jangan dikerjakan siang karena server down, dan saya pernah mencoba .
3) Coba selalu menyimak apa yang diterangkan Instruktur, karena dari setiap kata yang keluar, selalu ada pada saat evaluasi. Saya sering mencatat apa yang dibicarakan Instruktur, namun pada Evaluasi 2 , saya mendapat nilai yang tidak memuaskan.
4) Selalu bersyukur, karena dengan bersyukur, tidak akan ada yang terasa berat dalam diri kita
Cukup itu yang bisa saya berikan mengenai Trik mengikuti PATI . Yang pasti saya senang mengikuti program ini.
Walaupun saya dalam keadaan tidak fit, saya menjalani dan mengikuti PATI setiap harinya juga mendapat pengalaman. Instrukturnya baik dan banyak menambah pengetahuan saya tentang ilmu ini. Saya bisa membagi hasil dari PATI ini kepada adik adik saya. Dari PATI saya juga mendapat tugas. Memang banyak tugasnya , tapi nih trik dari saya ya supaya yang lain bisa ngerjain tugas bener-bener selesai.
1) Usahakan jika ada waktu luang langsung kerjakan saja, malas bukan salah satu alasan yang kuat. Menurut saya alasan yang kuat yaitu karena sinyal kurang mendukung.
2) Untuik mengerjakan Evaluasi yang diberikan instruktur, usahakan setelah waktu subuh, karena pada jam itu, server sangat cepat sekali. Jangan dikerjakan siang karena server down, dan saya pernah mencoba .
3) Coba selalu menyimak apa yang diterangkan Instruktur, karena dari setiap kata yang keluar, selalu ada pada saat evaluasi. Saya sering mencatat apa yang dibicarakan Instruktur, namun pada Evaluasi 2 , saya mendapat nilai yang tidak memuaskan.
4) Selalu bersyukur, karena dengan bersyukur, tidak akan ada yang terasa berat dalam diri kita
Cukup itu yang bisa saya berikan mengenai Trik mengikuti PATI . Yang pasti saya senang mengikuti program ini.
Perkembangan atau Kemajuan Teknologi
Seperti yang kita
ketahui, teknologi kini telah merembes dalam kehidupan kebanyakan manusia
bahkan dari kalangan atas menengah ke bawah sekalipun. Dimana upaya tersebut
merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan
harkat martabat manusia.
Atas dasar kreatifitas akalnya,
manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan
oleh Tuhan YME. Dimana dalam pengembangan IPTEK harus di dasarkan terhadap
moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam
IPTEK secara merata.
Di satu sisi telah terjadi
perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun pelaksanaan
pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampu yang
putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi tersebut. Hal itu
di karenakan tingginya biaya pendidikan yang harus meraka tanggung, maka dari
itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah- masalah tersebut, agar
peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.
Sebagai salah satu contoh
perkembangan teknologi digital atau camera
Dahulu alat di temukan oleh
Alexander graham bell, yang berasal dari Italy, alat komunikasi tersebut
pertama di ciptakan hanya melalui suara yang terhantarkan melalui udara . alat
komunikasi sangat di butuhkan oleh manusia sebagai alat penyampai informasi
atau berita.
Seperti yang kita ketahui dan
kita gunakan saat ini. Perkembangan teknologi komunikasi berkembang pesat
antara lain ( telephon, handphon, modem ) dll, sebagai sebagai contoh alat
komunikasi yang di sebut dengan mobile phone atau HP saat ini sudah berkembang
pesat terutama terutama aplikasi yang berada di dalamnya.
Dahulu HP merupakan alat masih
tabu untuk di gunakan karena teknologi software yang terdapat dalam HP tersebut
masih sangat sederhana, kesederhanaan tersebut hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi yang di gunakan sebagai penerima dan penghubung suara dan pesan
pendek.
Sekitar tahun 1996 teknologi HP
sudah mulai berkembang dari tampilannya dan dalam colour yang ter dapat dalam
HP tersebut.
Seringkali dengan
perkembangannya waktu ke waktu yang sekarang HP sudah memasuki Era Globalisasi
dan pastinya teknologi HP tersebut sudah canggih, sekarang sudah terdapat HP
Multi Function yang terdiri dari beberapa aplikasi diantaranya antara lain :
- HP dengan teknologi MP3
- Hp dengan teknologi Camera dan Video
- HP dengan teknologi 3G
- Dll
Seiring dengan perkembangannya
teknologi komunikasi saat ini, teknologi komunikasi sudah ada aplikasi HP
dengan fungsi sebagai Facebook dan bisa di gunakan pula sebagai modem
eksternal.
Dengan aplikasi canggih
tersebut pastinya di tinjau dengan harga yang relatip cukup mahal mungkin hanya
kalangankelas menengah ke atas yang dapat menikmati fasilitas tersebut.
Akan tetapi jangan khawatir dan
tidak bisa bergaya saat ini telah tercipta HP dengan teknologi sama dengan yang
membedakan produk buatan China, dengan harga yang tidak terlalu mahal bisa di
bilang bisa di nikmati oleh semua kalangan.
Teknologi komunikasi dengan
fasilitas facebook tersebut ternyata di pasaran sangat di minati oleh
masyarakat secara umumnya bukan Cuma fasilitas tersebut namun juga bisa di
bilang sebagai gengsi jika mempunyai HP yang berteknologi yang tinggi.
Sumber : http://imgsrv1.paseban.com/image/
public/article
http://www.agustidina.blogspot.com
Perkembangan dan Keunggulan Jurusan Akuntansi
Aku seorang Mahasiswa baru di sebuah Universitas ternama di Malang, yaitu Universitas Muhammadiyah Malang. Aku disini sedang menempuh pendidikan jurusan Akuntansi. Kenapa aku memilih Prodi Akuntansi, karena menurut pengalaman ayahku yang seorang pekerja keras, jurusan Akuntansi sangat banyak dilirik oleh perusahaan apalagi jika mempunyai IP & IPK yang fantastis, maka doakan aku mendapatkan itu. Amiin..
Disini akan aku bagikan mengenai keunggulan dan bagaimana perkembangan Akuntansu dari berbagai sumber.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti pembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran 1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan Universitas Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).
Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar-dengan dukungan praktik akuntansi yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser 1999). Sebelum perbaikan pasar modal dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan-satu untuk menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/kredit dari bank domestik dan asing; dan satu lagi yang menjukkan hasil negatif (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Skandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yang dikendalikan presiden Suharto). Bank Duta go public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model “casino” menjadi model yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan, yang dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan Proyek Pengembangan Akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam Undang Undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar Modal (Rosser 1999).
nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal 1998, kebangkrutan konglomarat, collapsenya sistem perbankan, meningkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagaai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparency). Berikut ini tabel ringkasan perkembangan akuntansi di Indonesia.
Keunggulan dari Akuntansi :
1. lebih mudah cari pekerjaan > semua perusahaan butuh akuntan, baik akuntan dalam atau menggunakan jasa akuntan luar. bahkan usaha kecil-kecilan juga membutuhkan akuntan pada saat bayar pajak
2. lebih gampang cari universitas nya > hampir semua univ ada jurusan akuntansi, tinggal milih mau univ berkualitas ato univ abal-abal
Sumber : http://ersaerustina.wordpress.com/2014/06/11/perkembangan-akuntansi-dan-keunggulan-nya/
Disini akan aku bagikan mengenai keunggulan dan bagaimana perkembangan Akuntansu dari berbagai sumber.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat cepat selama tahun 1800an dan awal tahun 1900an. Hal ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa sehingga pengusaha Belanda banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. Peningkatan kegiatan ekonomi mendorong munculnya permintaan akan tenaga akuntan dan juru buku yang terlatih. Akibatnya, fungsi auditing mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995). Peluang terhadap kebutuhan audit ini akhirnya diambil oleh akuntan Belanda dan Inggris yang masuk ke Indonesia untuk membantu kegiatan administrasi di perusahaan tekstil dan perusahaan manufaktur (Yunus 1990). Internal auditor yang pertama kali datang di Indonesia adalah J.W Labrijn-yang sudah berada di Indonesia pada tahun 1896 dan orang pertama yang melaksanakan pekerjaan audit (menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan) adalah Van Schagen yang dikirim ke Indonesia pada tahun 1907 (Soemarso 1995).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan Negara-Government Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant Dienst (Soemarso 1995). Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso 1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).
Atas dasar nasionalisasi dan kelangkaan akuntan, Indonesia pada akhirnya berpaling ke praktik akuntansi model Amerika. Namun demikian, pada era ini praktik akuntansi model Amerika mampu berbaur dengan akuntansi model Belanda, terutama yang terjadi di lembaga pemerintah. Makin meningkatnya jumlah institusi pendidikan tinggi yang menawarkan pendidikan akuntansi-seperti pembukaan jurusan akuntansi di Universitas Indonesia 1952, Institute Ilmu Keuangan (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN) 1990, Univesitas Padjajaran 1961, Universitas Sumatera Utara 1962, Universitas Airlangga 1962 dan Universitas Gadjah Mada 1964 (Soermarso 1995)-telah mendorong pergantian praktik akuntansi model Belanda dengan model Amerika pada tahun 1960 (ADB 2003). Selanjutnya, pada tahun 1970 semua lembaga harus mengadopsi sistem akuntansi model Amerika (Diga dan Yunus 1997).
Pada pertengahan tahun 1980an, sekelompok tehnokrat muncul dan memiliki kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi. Kelompok tersebut berusaha untuk menciptakan ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar-dengan dukungan praktik akuntansi yang baik. Kebijakan kelompok tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari investor asing dan lembaga-lembaga internasional (Rosser 1999). Sebelum perbaikan pasar modal dan pengenalan reformasi akuntansi tahun 1980an dan awal 1990an, dalam praktik banyak ditemui perusahaan yang memiliki tiga jenis pembukuan-satu untuk menunjukkan gambaran sebenarnya dari perusahaan dan untuk dasar pengambilan keputusan; satu untuk menunjukkan hasil yang positif dengan maksud agar dapat digunakan untuk mengajukan pinjaman/kredit dari bank domestik dan asing; dan satu lagi yang menjukkan hasil negatif (rugi) untuk tujuan pajak (Kwik 1994).
Pada awal tahun 1990an, tekanan untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan muncul seiring dengan terjadinya berbagai skandal pelaporan keuangan yang dapat mempengaruhi kepercayaan dan perilaku investor. Skandal pertama adalah kasus Bank Duta (bank swasta yang dimiliki oleh tiga yayasan yang dikendalikan presiden Suharto). Bank Duta go public pada tahun 1990 tetapi gagal mengungkapkan kerugian yang jumlah besar (ADB 2003). Bank Duta juga tidak menginformasi semua informasi kepada Bapepam, auditornya atau underwriternya tentang masalah tersebut. Celakanya, auditor Bank Duta mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian. Kasus ini diikuti oleh kasus Plaza Indonesia Realty (pertengahan 1992) dan Barito Pacific Timber (1993). Rosser (1999) mengatakan bahwa bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus diperbaiki jika memang pemerintah menginginkan adanya transformasi pasar modal dari model “casino” menjadi model yang dapat memobilisasi aliran investasi jangka panjang.
Berbagai skandal tersebut telah mendorong pemerintah dan badan berwenang untuk mengeluarkan kebijakan regulasi yang ketat berkaitan dengan pelaporan keuangan. Pertama, pada September 1994, pemerintah melalui IAI mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan, yang dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Kedua, Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan Proyek Pengembangan Akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan regulasi akuntansi dan melatih profesi akuntansi. Ketiga, pada tahun 1995, pemerintah membuat berbagai aturan berkaitan dengan akuntansi dalam Undang Undang Perseroan Terbatas. Keempat, pada tahun 1995 pemerintah memasukkan aspek akuntansi/pelaporan keuangan kedalam Undang-Undang Pasar Modal (Rosser 1999).
nilai rupiah pada tahun 1997-1998 makin meningkatkan tekanan pada pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Sampai awal 1998, kebangkrutan konglomarat, collapsenya sistem perbankan, meningkatnya inflasi dan pengangguran memaksa pemerintah bekerja sama dengan IMF dan melakukan negosiasi atas berbagaai paket penyelamat yang ditawarkan IMF. Pada waktu ini, kesalahan secara tidak langsung diarahkan pada buruknya praktik akuntansi dan rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparency). Berikut ini tabel ringkasan perkembangan akuntansi di Indonesia.
Keunggulan dari Akuntansi :
1. lebih mudah cari pekerjaan > semua perusahaan butuh akuntan, baik akuntan dalam atau menggunakan jasa akuntan luar. bahkan usaha kecil-kecilan juga membutuhkan akuntan pada saat bayar pajak
2. lebih gampang cari universitas nya > hampir semua univ ada jurusan akuntansi, tinggal milih mau univ berkualitas ato univ abal-abal
Sumber : http://ersaerustina.wordpress.com/2014/06/11/perkembangan-akuntansi-dan-keunggulan-nya/
Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM) adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A" dengan Nomor
SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III terpadu Universitas
Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur. Universitas
yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan
perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam jajaran
PTS terkemuka di Indonesia bersama UII dan UMY. Oleh karena didominasi warna dinding
putih, UMM sering disebut sebagai kampus putih
UMM merupakan
salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat
sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah)
wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan
UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar
universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam
mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
Pada sekarang
ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus
I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di
Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM , dan sekarang
ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu
merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas
Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu
dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.
Universitas Muhammadiyah
Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah
Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang
dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang
didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris
R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
Pada
waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu
(1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal
30 Desember 1966.
Pada
tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas
yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya
berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris
R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini
kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni
1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal
24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/
1988 tanggal 28 November 1988.
Pada
tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas
Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang
telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan
diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama
Fakultas Tarbiyah.
Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini
mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN),
dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas
Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan
Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri
(terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar
Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
Fakultas
yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik,
yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul
Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan
baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada
tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister
Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan
.
Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas
Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat
strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan.
Pada rentang tiga
puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai
pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan
yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan
administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan
kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM
menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan
konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas
akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di
Jalan Bandung No. 1, Kampus II di
Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu)
di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga
akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai
perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan
mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri.
Berkat perjuangan yang tidak mengenal
berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan
tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang
pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal
11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek
untuk menjadi perguruan tinggi masa depan.
Dengan
kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga
tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama
"mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia
seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar
dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Sumber : http://agustidina.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Muhammadiyah_Malang
Senin, 22 September 2014
Kota kelahiranku
Pembentukan Pemerintah Kota Mojokerto melalui suatu proses
kesejahteraan yang diawali melalui status sebagai staadsgemente,
berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Hindia Belanda Nomor 324 Tahun 1918 tanggal 20 Juni 1918.
Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.
Pada zaman revolusi 1945 - 1950 Pemerintah Kota Mojokerto di dalam pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.
Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
Pada masa Pemerintahan Penduduk Jepang berstatus Sidan diperintah oleh seorang Si Ku Cho dari 8 Mei 1942 sampai dengan 15 Agustus 1945.
Pada zaman revolusi 1945 - 1950 Pemerintah Kota Mojokerto di dalam pelaksanaan Pemerintah menjadi bagian dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan diperintah oleh seorang Wakil Walikota disamping Komite Nasional Daerah.
Daerah Otonomi Kota Kecil Mojokerto berdiri berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950, tanggal 14 Agustus 1950 kemudian berubah status sebagai Kota Praja menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957.
Setelah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 berubah menjadi Kotamadya Mojokerto. Selanjutnya berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974.
Selanjutnya dengan adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto seperti Daerah-Daerah yang lain berubah Nomenklatur menjadi Pemerintah Kota Mojokerto.
Alun-alun Kota Mojokerto terletak di pusat kota. Bagi warga Kota Mojokerto dan sekitarnya dulu merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai sarana bersantai bagi keluarga di akhir pekan. Namun sekarang Alun - Alun di kosongkan dan Pedagangnya di Pindahkan ke Jl.Benteng Pancasila yang tidak jauh dari Kediaman Walikota Mojokerto.
Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat merupakan salah satu gereja tertua di Kota Mojokerto dan merupakan peninggalan zaman Belanda. Masjid Agung Al-Fattah didirikan pada zaman Belanda tepatnya pada tanggal 7 Mei 1878 berada di pusat kota sebelah Barat Aloon-aloon.
Klenteng Hok Siang Kiong didirikan pada tahun 1895. Ciri khas kedua bangunan itu adalah bentuk arsitekturnya yang khas Cina. Bagi mereka yang senang berolahraga dapat menempuh perjalanan 1 km di arena jogging track di Dermaga sungai Brantas Indah. Di lokasi ini juga terdapat warung lesehan yang menyediakan beberapa macam makanan. Rekreasi keluarga lainnya dapat dikunjungi Pemandian Sekar Sari terletak di tengah kota. Tempat rekreasi ini dilengkapi kolam renang dengan fasilitas bermain untuk anak-anak, wartel, toko alat-alat olah raga dan rumah makan yang menjual beraneka ragam makanan (bakso, kikil, soto ayam, dan lain-lain).
Jalan Benteng Pancasila, Kecamatan Magersari merupakan pusat keramaian terbaru di kota Mojokerto. Di Jalan Ini terdapat Pusat Jualan PKL yang menjual beragam produk dari produk garmen sampai sepatu dan tas. selain itu juga Jalan Benteng Pancasila tau biasa disebut Benpas merupakan tempat berkumpul kawula muda Mojokerto dan wilayah sekitarnya seperti Sidoarjo, Jombang, Lamongan, Nganjuk, Kediri, Surabaya hingga Pasuruan di malam minggu dan di hari libur nasional.
Selain itu disini terdapat situs sejarah yang dilindungi Situs Trowulan karena merupakn pusat kerajaan Majapahit pada masa lalu.
Oleh-Oleh Asli Mojokerto
Onde-onde adalah sejenis kue jajanan pasar yang populer di Indonesia. Kue ini sangat terkenal di daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit.Onde-onde dapat ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima. Onde-onde juga populer khususnya di daerah pecinan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Onde-onde terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi/dibalur dengan biji wijen. Terdapat bermacam-macam variasi, yang paling dikenal adalah onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi pasta kacang hijau. Variasi lain hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota Mojokerto.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Mojokerto
http://id.wikipedia.org/wiki/Onde-onde
Langganan:
Postingan (Atom)